2013/11/02

Sahabat, 1 kata mengandung beribu arti


Narator : Reyhan dan Riko merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil, tapi suatu hari ketika keluarganya Riko jatuh miskin, Reyhan pun tak ingin lagi bersahabat dengan Riko. Saat Reyhan, Riko, Ilham, Asyilla, dan Febby sedang bersih-bersih kelas sebelum pulang, Riko meminta bantuan Reyhan, tapi Reyhan malah menghina Riko.


Riko       : Rey, bisakah kamu menolongku untuk menggeser papan tulis ini?
Reyhan  : Apa? Menolongmu? Kamu pikir kamu itu siapa?
Riko       : Ada apa denganmu, Rey? Bukankah kita sahabat? Apa kamu sudah lupa padaku ?
Reyhan  : Sahabat? Maaf ya, aku tidak punya sahabat yang miskin seperti mu , Aku hanya mau bersahabat dengan orang yang kaya.  
Febby     : Kenapa dengan kalian berdua? Apakah ada masalah ?  
Riko        : Tidak ada apa-apa. Kita berdua baik-baik saja. Ya kan Rey? 
Reyhan   : Kita ? Baik-baik saja? tadi anak miskin ini meminta bantuan ke aku. Tapi sayang, aku tak ingin membantu orang seperti dia, mana dia mengaku jadi sahabat aku lagi? Eww.


(Riko  pun pergi karena mendengar perkataan Reyhan seperti itu)


Febby     : Jangan begitu Rey. Bukannya kamu dan Riko memang bersahabat dari kecil? Masa’ karena sekarang Riko dan keluarganya jatuh miskin, kamu tidak mau lagi bersahabat dengannya? Bukannya saat-saat seperti ini kamu bisa tunjukkan    ke  dia, kalau kau memang sahabatnya. Bukan malah meninggalkannya
Ilham      : Betul kata Febby. Seharusnya kamu sekarang mendukung dia, bukan menghina dia seperti itu. Kasihan Riko. 
Asylla     : Betul itu. Sahabat seperti apa kamu ini?
Reyhan  : Kalian pikir siapa kalian yang berani menasehatiku . Terserah aku mau berbuat apa. Urus saja diri kalian.
Asylla      :Kita bukannya bermaksud menasehati kamu. Tapi kita tidak mau persahabatan kamu dan Riko berakhir seperti ini.
Reyhan    : Aargh, itu bukan urusan kalian.

 
(Reyhan  pun langsung pulang)


Asylla       : Aku tidak menyangka Rey jadi kayak gitu !
Ilham        : Bisa-bisanya dia berbuat begitu kepada Riko. Bukankah selama ini dia yang selalu saja membela Riko ketika ada masalah?
Febby       : itu hanya dia yang tahu. Tapi satu hal yang akhirnya kita tahu, Rey hanya mau berteman dengan orang yang Kaya.
Ilham        : Pantas saja.
Asylla        : Pantas apanya?
Febby       : sudahlah jangan dibahas lagi, lebih baik kita pulang saja.
Ilham        : betul itu.

Asylla        : Let’s Go !!!

Narator : Keesokan harinya, mereka kembali masuk kesekolah seperti biasa, tetapi tidak dengan Riko. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika mereka berempat sedang dalam perjalanan ke sekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu dengan Riko di pinggir jalan yang sedang mencari kardus-kardus.



Febby     : Hey bukannya itu Riko?
Ilham      : iya benar itu Riko. Sedang apa dia? Bukannya masuk sekolah tapi jalan-jalan.
Febby     : iya benar.


(Febby pun langsung menarik Reyhan yang jalan di belakangnya dan sedang asyik dengan IPhone-nya)


Febby       : Lihat itu? Apa yang sahabatmu lakukan?
Reyhan     : haha… Pasti sedang mencari-cari sampah. Dia kan orang miskin
Asylla        : Apa’an sih. Ayo kita kesana.
Febby        : Riko, apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa kamu tidak masuk sekolah selama 2 minggu ini?
Riko           : (dengan Kaget) aku? Ya, seperti yang kalian lihat.
Reyhan      : Aku bilang juga apa?. Pasti dia sedang mencari-cari sampah. Seperti kalian tidak tahu saja pekerjaan orang miskin.
Ilham          : Sudahlah Rey, meski begitu Riko itu sahabatmu.
Febby         : Apa-apaan sih. Kenapa kamu tidak masuk sekolah Riko?
Riko            : Begini, orang tuaku tidak punya uang untuk membiayai aku      dan  adikku untuk sekolah. Sedangkan adikku masih mau sekolah, jadi aku mengalah saja untuk adikku. Biar adikku yang sekolah dan aku membantu orang tua ku untuk menyambung hidup.
Asylla    : Mulia sekali hati mu, Son.
Reyhan  : Mulia apanya? Dia cuma mau cari simpati tahu? kalian ini mudah sekali dibodohi sama dia. Eh tukang pungut bau lo gk usah dekat2 sama gw lagi ya !!! Nanti gw ikutan bau kayak lo !!!
Riko       : Tega sekali kamu berkata begitu pada ku. Aku memang sekarang sudah miskin, tapi aku masih punya perasaan. Kalau kamu tidak mau bersahabat lagi dengan ku, ya sudah, itu tidak jadi masalah buat ku, tapi jangan kau hina aku dengan kata-katamu itu. Satu lagi, aku tidak pernah menyesal berkenalan dengan mu.Tapi itu merupakan pembelajaran bagi ku. Terima kasih Rey


Reyhan : Yayaya , gak usah cerama disini ( sambil berjalan pergi meninggalkan mereka )  

Di perjalanan ke sekolah 


Febby     : sudah puas kamu menyakiti dia? ingat Rey,  suatu hari nanti kamu  juga akan merasa apa yang Riko rasakan sekarang.
Asylla dan Ilham : Betul itu.
Reyhan   : Apa? Itu tidak mungkin. Keluarga ku tidak mungkin jatuh miskin seperti dia. Keluargaku memiliki banyak usaha yang menghasilkan banyak uang. Dan tidak akan habis untuk 5 generasi. Haha

(sambil tertawa Reyhan pun jalan meninggalkan mereka bertiga)


Asylla     : Sombong sekali anak itu. Semoga hidupnya baik-baik saja.
Febby     : ya semoga saja. Memang terkadang kita harus menyadari bahwa ada orang tertentu yang bisa tinggal dihati kita, namun tidak dalam kehidupan kita
Ilham       : ya betul itu. Dan semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi dengan Riko.


(mereka bertiga akhrinya melanjutkan perjalan ke sekolah)



Narator : Setelah 3 tahun berlalu, Reyhan, Ilham, Asylla, dan Febby tidak bertemu Riko. Ternyata Riko sekarang di angkat oleh keluarga kaya dan Riko disekolahkan di sekolah yang sama dengan Ilham, Asylla, dan Febby. Suatu  hari ketika Riko masuk untuk pertama kali di sekolah yang baru itu, Ilham, Asylla, dan Febby sangat terkejut.



Asylla     : Hey ! Lihat anak baru itu, sepertinya mukanya sudah tak asing lagi buatku.

Febby      : Ehmmm, iya Sil. Sepertinya aku sudah pernah kenal dengan dia.

Ilham       : Siapa sih yang kalian bicarakan?

Asylla &Febby : Itu ! ( sambil menunjuk anak laki2 itu )

Ilham       : HAAH???? ITU BUKANNYA RIKO??

Febby      : Ohh, iya, iya itu Riko !!

Asylla       : Hey !! Riko, kemarilah !!

Riko         : Haah, kalian bertiga?? Kalian sekolah disini?

Ilham       : Iya

Riko         : Wah, aku tidak menyangka akan bertemu kalian lagi. Mana   Rey?

Asylla      : Kami sudah tidak bertemu dia sejak 2 tahun lalu.

Febby      : Iya, sepertinya dia pindah rumah.

Ilham       : Sudahlah, ayo kita ke kelas. Kelasmu sama dengan kelasku kan?

Riko         : Emm, Iya

Asylla       : Let’s Go !!!


Narator  : Saat pulang sekolah, Reyhan mengamen di depan rumah Riko. Dan ternyata Ilham, Asylla, dan Febby sedang berada di rumah Riko. Lalu mereka berempat menghampiri Reyhan.


Ilham         : Rey, sedang apa kamu?

Reyhan     : Lohh, kalian? Aku harus pergi ( berlari ke luar tapi dicegat oleh Ilham )

Febby        : Kamu kenapa lari ? Kami ini masih sahabat kamu , kamu ngamen ?

Reyhan     : ( menundukan kepala )

Ilham         : Kami gk akan ngelepasin kamu sampai kamu jawab pertanyaan kami !!!

Asylla        : Gk usah malu lagi , kita kan sahabat , gak apa2 kan kalau saling berbagi ?

Febby       : Jadi ?

Reyhan     : Aku kerja untuk menghidupi kehidupan aku !

Asylla        : Kemana orang tuamu?? Kenapa bisa kamu bekerja?

Reyhan     : Orangtuaku meninggal 2 tahun lalu karena kecelakaan, dan usaha mereka tidak ada yang meneruskannya. Jadi semua harta orangtuaku sudah habis, dan aku hanya hidup sendirian sekarang.

Febby        : Oh begitu, Rey. Aku jadi teringat kata-kata yang aku ucapkan dulu. Maafkan aku, Rey.

Reyhan      : Seharusnya aku yang meminta maaf. Dulu aku terlalu sombong kepadamu, Rik. Sekarang aku merasakan apa yang kamu rasakan, aku tahu Tuhan memang adil. Aku menyesal, Rik Maafkan aku.

Asylla         : Kamu mau kan maafin Rey kan Rik ?

Febby        : Kamu gak dendam kan sama Rey ?

Riko           : Entahlah

Ilham         : Jangan ngebalas kejahatan dengan kejahatan Rik !

Riko           : Hmm…. ( berpikir sejenak , sambil duduk )

Reyhan      : Kalau gk mau maafin , gak apa2 kok Rik , ini memang kesalahan yang fatal . Kalau begitu aku pergi aja !!!

Riko            : Jadi mau pergi sebelum aku jawab ni ?

Ilham           : Kamu ngerjain Rey ya ?

Febby         : Riko , kamu kurang kerjaan banget sih !!!

Asylla          : Riko , jawab dong , kamu udh maafin atau belum ?

Reyhan       : Sudahlah, aku memang tidak pantas untuk di maafkan. Kejadian masa lampau itu memang betul2 tak terlupakan .

Riko           : Hm... gimana ya . Sebenarnya sih , aku sudah melupakan semuanya yang kamu katakan dulu. Lagian tadi aku cuma bercanda kali Rey , mana mungkin aku gak mau maafin sahabat aku sendiri ! Sekarang kita jadi sahabat lagi kan ?

Asylla         : Emang sejak kapan persahabatan kita putus ? Yg namanya sahabat gk ada putus2 nya

Ilham          : Iya. Apapun yang terjadi kita akan tetap bersama, iya kan?

Riko, ,Febby : Setuju !

Asylla        : Setuju !

Ilham         : Telat woi

Asylla        : Biarin :p , yang penting kan aku juga bilang “setuju”

Reyhan     : emm, apa kalian benar-benar memaafkan aku?

Riko          : Tentu saja, Rey. Aku yakin sekarang kamu sudah berubah.

Reyhan     : Baiklah, terima kasih teman-teman. Ternyata persahabatan itu segala-galanya.

Ilham         : Bagaimana kalau kita membantumu mengamen, Rey?

Reyhan     : Gak usah , kalian kan gak biasa panas2an . Nanti kalian demam lagi , aku gk mau kalian kenapa2

Asylla        : Apa sih yang gak buat sahabat ! 1 sakit semua sakit hahaha

Febby        : Aku setuju

Riko           : Ayo! Mengamen dimana Rey?

Reyhan      : di lampu merah aja , gimana ?                              

Asylla         : Let’s Go!!!!!!

Narator  : Semenjak hari itu, Reyhan, Riko, Ilham, Asylla, dan Febby bersahabat. Reyhan diangkat menjadi anak orang tua angkat Riko. Mereka berlima selalu bersama dan selalu tertawa bersama.


No comments:

Post a Comment